Apakah Anda lelah dengan masalah “works on my machine” saat deployment aplikasi? 🤔
Setiap developer pasti pernah mengalami frustrasi ketika aplikasi yang berjalan sempurna di komputer lokal tiba-tiba bermasalah di server production. Inilah mengapa Docker menjadi solusi yang semakin populer di kalangan developer modern.
Docker memungkinkan Anda menjalankan aplikasi dalam container yang konsisten di berbagai environment. Dan kabar baiknya, proses install Docker Ubuntu tidak serumit yang Anda bayangkan.
Artikel ini akan memandu Anda step-by-step untuk menginstal dan mengkonfigurasi Docker di Ubuntu dengan cara yang simpel dan mudah diikuti. Tidak perlu pengalaman khusus – cukup ikuti 5 langkah mudah yang akan kami jelaskan.
Mari kita mulai perjalanan Anda menuju development yang lebih efisien dengan Docker!

Mengenal Docker dan Manfaatnya
Sebelum memulai proses instalasi Docker di Ubuntu, mari pahami dulu apa sebenarnya Docker dan mengapa teknologi ini begitu populer di dunia development.
Apa itu Docker dan cara kerjanya
Docker adalah platform open source yang memungkinkan Anda mengemas aplikasi beserta semua dependensinya ke dalam unit standar yang disebut container. Bayangkan container ini seperti kotak yang berisi semua yang aplikasi Anda butuhkan untuk berjalan – mulai dari kode, runtime, tools sistem, hingga pengaturan.
Saat ini, Docker mendominasi pasar containerization dengan lebih dari 7 juta aplikasi dan 13 miliar unduhan image per bulan. Platform ini memungkinkan aplikasi Anda berjalan secara konsisten di berbagai environment tanpa masalah kompatibilitas.
Keunggulan menggunakan Docker
Berikut beberapa keunggulan utama menggunakan Docker untuk development Anda:
- Konsistensi Environment: Docker memastikan aplikasi berjalan sama persis dari development hingga production, menghilangkan masalah “works on my machine”.
- Kecepatan dan Efisiensi: Container dapat dibuat dan di-deploy dalam hitungan detik, jauh lebih cepat dibanding virtual machine tradisional.
- Keamanan Optimal: Setiap container berjalan secara terisolasi, dengan resource dan proses yang terpisah dari container lain.
- Optimasi Biaya: Docker memungkinkan penggunaan infrastruktur yang lebih efisien dengan tim engineering yang lebih kecil.
Persyaratan sistem untuk instalasi Docker
Sebelum menginstall Docker di Ubuntu, pastikan sistem Anda memenuhi persyaratan berikut:
Komponen | Spesifikasi Minimum |
---|---|
Sistem Operasi | Ubuntu versi LTS (20.04, 22.04, 24.04) |
Arsitektur | 64-bit |
RAM | 2GB (rekomendasi) |
Disk | Cukup untuk menjalankan container yang dibutuhkan |
Docker mendukung berbagai arsitektur Ubuntu termasuk x86_64 (amd64), armhf, arm64, s390x, dan ppc64le. Pastikan juga sistem Anda sudah ter-update dan memiliki akses internet untuk proses instalasi.
Persiapan Instalasi Docker
Sekarang saatnya mempersiapkan sistem Ubuntu Anda untuk instalasi Docker. Mari ikuti langkah-langkah persiapan yang diperlukan untuk memastikan proses instalasi berjalan lancar.
Update sistem Ubuntu
Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah memperbarui sistem Ubuntu Anda. Ini memastikan semua package yang ada sudah dalam versi terbaru dan aman. Jalankan perintah berikut di terminal:
sudo apt update
sudo apt upgrade -y
Instalasi paket dependensi
Sebelum menginstal Docker, Anda perlu memasang beberapa paket pendukung yang memungkinkan apt
menggunakan repository melalui HTTPS. Berikut paket-paket yang diperlukan:
sudo apt install apt-transport-https ca-certificates curl software-properties-common
Fungsi masing-masing paket:
- apt-transport-https: Memungkinkan transfer file melalui HTTPS
- ca-certificates: Memeriksa sertifikat keamanan
- curl: Utilitas transfer data
- software-properties-common: Script pengelolaan software
Konfigurasi repository Docker
Setelah dependensi terpasang, Anda perlu menambahkan repository resmi Docker ke sistem Ubuntu. Proses ini melibatkan dua langkah penting:
- Menambahkan GPG key Docker:
sudo curl -fsSL https://download.docker.com/linux/ubuntu/gpg -o /etc/apt/keyrings/docker.asc
sudo chmod a+r /etc/apt/keyrings/docker.asc
- Menambahkan repository Docker:
echo "deb [arch=$(dpkg --print-architecture) signed-by=/etc/apt/keyrings/docker.asc] https://download.docker.com/linux/ubuntu $(. /etc/os-release && echo "$VERSION_CODENAME") stable" | sudo tee /etc/apt/sources.list.d/docker.list > /dev/null
Perlu diingat bahwa Docker hanya kompatibel dengan iptables-nft
dan iptables-legacy
. Jika Anda menggunakan firewall dengan konfigurasi berbeda, pastikan untuk menyesuaikannya terlebih dahulu.
Setelah menambahkan repository, perbarui lagi database package Anda:
sudo apt update
Proses Instalasi Docker
Setelah melakukan persiapan, mari lanjutkan dengan proses instalasi Docker di sistem Ubuntu Anda. Proses ini terdiri dari tiga tahap penting yang akan memastikan Docker terpasang dengan benar dan siap digunakan.
Menambahkan GPG key Docker
GPG key berfungsi untuk memverifikasi keaslian paket Docker yang akan diinstal. Jalankan perintah berikut untuk menambahkan GPG key resmi Docker:
curl -fsSL https://download.docker.com/linux/ubuntu/gpg | sudo apt-key add -
Jika berhasil, Anda akan melihat output “OK” yang mengkonfirmasi keaslian key tersebut.
Instalasi Docker Engine
Sekarang saatnya menginstal Docker Engine dan komponen pendukungnya. Jalankan perintah berikut:
sudo apt install docker-ce docker-ce-cli containerd.io docker-buildx-plugin docker-compose-plugin
Proses ini akan menginstal:
- Docker Engine (docker-ce)
- Command-line interface Docker
- Containerd
- Plugin BuildX dan Compose
Docker akan otomatis terpasang dengan konfigurasi default dan daemon Docker akan dimulai secara otomatis.
Verifikasi instalasi Docker
Untuk memastikan Docker telah terpasang dengan benar, ada beberapa cara verifikasi yang bisa Anda lakukan:
- Cek status service Docker:
sudo systemctl status docker
- Jalankan container test:
sudo docker run hello-world
Jika instalasi berhasil, Docker akan mengunduh image test dan menjalankannya dalam container. Anda akan melihat pesan konfirmasi yang menandakan Docker telah berfungsi dengan baik.
Catatan Penting: Pada tahap ini, perintah Docker masih memerlukan sudo
. Hal ini karena grup docker
sudah dibuat tetapi belum memiliki user. Jangan khawatir, kita akan membahas konfigurasi permission di bagian selanjutnya.
Konfigurasi Dasar Docker
Setelah berhasil menginstal Docker, kini saatnya melakukan konfigurasi dasar agar Docker berjalan optimal di sistem Ubuntu Anda. Mari kita mulai dengan pengaturan yang paling penting.
Mengatur autostart Docker
Docker perlu dikonfigurasi untuk start otomatis saat sistem boot. Di Ubuntu, layanan Docker secara default sudah diatur untuk start saat boot. Namun, Anda bisa memastikannya dengan perintah:
sudo systemctl enable docker.service
sudo systemctl enable containerd.service
Untuk menonaktifkan autostart, gunakan perintah:
sudo systemctl disable docker.service
sudo systemctl disable containerd.service
Docker menyediakan beberapa kebijakan restart untuk container:
- no: Container tidak restart otomatis
- on-failure: Restart hanya jika container exit dengan status error
- always: Selalu restart container
- unless-stopped: Mirip always, tapi tidak restart jika container dihentikan manual
Testing instalasi dengan container hello-world
Untuk memverifikasi bahwa Docker telah terkonfigurasi dengan benar, jalankan container test hello-world:
docker run hello-world
Saat Anda menjalankan perintah ini, Docker akan:
- Menghubungi Docker daemon
- Mengunduh image “hello-world” dari Docker Hub
- Membuat container baru dari image tersebut
- Menjalankan container dan menampilkan pesan konfirmasi
Jika Anda melihat pesan selamat datang dari Docker, berarti instalasi dan konfigurasi dasar telah berhasil. Sekarang Anda bisa mulai menggunakan Docker untuk project development Anda.
Catatan Keamanan: Jika sebelumnya Anda menggunakan sudo
untuk menjalankan Docker dan mengalami masalah permission, Anda bisa memperbaikinya dengan:
sudo chown "$USER":"$USER" /home/"$USER"/.docker -R
sudo chmod g+rwx "$HOME/.docker" -R
Penggunaan Docker Dasar
Setelah berhasil menginstal dan mengkonfigurasi Docker, mari mulai menjelajahi perintah-perintah dasar yang akan Anda gunakan dalam keseharian development dengan Docker.
Perintah Docker essential
Berikut adalah perintah-perintah Docker paling penting yang perlu Anda kuasai:
Perintah | Fungsi |
---|---|
docker ps | Menampilkan container yang sedang berjalan |
docker ps -a | Menampilkan semua container |
docker images | Menampilkan daftar images lokal |
docker pull | Mengunduh image dari registry |
docker run | Membuat dan menjalankan container |
docker stop | Menghentikan container yang berjalan |
Mengelola images Docker
Docker images adalah blueprint untuk container Anda. Berikut cara mengelolanya:
# Mencari image di Docker Hub
docker search redis
# Mengunduh image
docker pull redis
# Melihat images yang tersedia di lokal
docker images
Saat Anda menjalankan container, Docker akan secara otomatis mengunduh image yang diperlukan jika belum tersedia di sistem lokal. Images ini disimpan dalam cache lokal dan dapat digunakan kembali untuk container berikutnya.
Tips Pengelolaan Image:
- Gunakan tag spesifik untuk versi image yang diinginkan
- Hapus image yang tidak digunakan dengan
docker rmi
- Manfaatkan multi-stage builds untuk image yang lebih efisien
- Selalu verifikasi integritas image yang diunduh
Menjalankan container pertama
Sekarang mari coba jalankan container pertama Anda. Docker menyediakan beberapa opsi penting saat menjalankan container:
# Menjalankan container dalam mode detached
docker run -d nginx
# Menjalankan container dengan port mapping
docker run -d -p 8080:80 nginx
# Menjalankan container dengan environment variable
docker run -e MYSQL_ROOT_PASSWORD=secret mysql
Opsi Container Run:
-d
: Menjalankan container dalam background-p
: Mapping port host ke container-e
: Menetapkan environment variable-v
: Mounting volume--name
: Memberikan nama custom untuk container
Ketika Anda menjalankan container, Docker melakukan beberapa langkah:
- Mencari image di cache lokal
- Mengunduh image dari registry jika belum tersedia
- Membuat container baru dari image tersebut
- Mengalokasikan filesystem dan network interface
- Menjalankan perintah yang ditentukan dalam image
Monitoring Container:
# Melihat log container
docker logs <container_id>
# Melihat detail container
docker inspect <container_id>
# Melihat statistik resource
docker stats
Untuk memastikan container berjalan dengan baik, Anda bisa menggunakan perintah docker ps
untuk melihat statusnya. Container yang sehat akan menampilkan status “Up” beserta waktu berjalannya.
Praktik Terbaik Container:
- Selalu gunakan flag
--rm
untuk container sementara - Terapkan resource limits untuk mencegah overload
- Manfaatkan Docker Compose untuk multi-container apps
- Monitor penggunaan resource secara berkala
Kesimpulan
Sekarang Anda telah menguasai dasar-dasar instalasi dan penggunaan Docker di Ubuntu. Panduan 5 langkah yang telah kami bahas – mulai dari persiapan sistem hingga menjalankan container pertama – memberikan fondasi kuat untuk memulai perjalanan Anda dengan Docker.
Docker bukan sekadar tools development biasa. Platform ini membantu Anda mengatasi masalah kompatibilitas dan memastikan aplikasi berjalan konsisten di berbagai environment. Manfaatkan perintah-perintah dasar yang sudah dipelajari untuk mulai bereksperimen dengan container Anda sendiri.
Pastikan Anda selalu mengikuti praktik terbaik keamanan saat menggunakan Docker, terutama dalam pengaturan permission dan pengelolaan images. Jangan ragu untuk memperdalam pengetahuan Docker Anda dengan mencoba fitur-fitur lanjutan seperti Docker Compose atau Kubernetes.
Semoga panduan ini membantu Anda memahami proses instalasi Docker di Ubuntu dengan lebih baik. Selamat mencoba dan selamat mengembangkan aplikasi yang lebih handal dengan Docker!
FAQs
Q1. Apa keuntungan menggunakan Docker untuk pengembangan aplikasi? Docker memungkinkan aplikasi berjalan konsisten di berbagai lingkungan, meningkatkan kecepatan deployment, memberikan isolasi keamanan antar container, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya infrastruktur.
Q2. Bagaimana cara menjalankan Docker tanpa menggunakan sudo? Untuk menjalankan Docker tanpa sudo, tambahkan user Anda ke grup Docker dengan perintah: sudo usermod -aG docker $USER. Setelah itu, logout dan login kembali agar perubahan berlaku.
Q3. Apa persyaratan sistem minimum untuk menginstal Docker di Ubuntu? Docker membutuhkan Ubuntu versi LTS (20.04, 22.04, 24.04) dengan arsitektur 64-bit, RAM minimal 2GB, dan ruang disk yang cukup untuk menjalankan container yang dibutuhkan.
Q4. Bagaimana cara memverifikasi bahwa Docker telah terinstal dengan benar? Anda dapat memverifikasi instalasi Docker dengan menjalankan perintah “docker run hello-world”. Jika berhasil, Docker akan mengunduh image test dan menampilkan pesan konfirmasi.
Q5. Apa perbedaan antara Docker image dan Docker container? Docker image adalah blueprint atau template yang berisi instruksi untuk membuat container, sedangkan Docker container adalah instance yang berjalan dari sebuah image, yang merupakan lingkungan terisolasi untuk menjalankan aplikasi.