• Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat dan Ketentuan
  • Sitemap
BelajarNode.
  • Basic
  • Tutorial
  • Server
No Result
View All Result
BelajarNode.
  • Basic
  • Tutorial
  • Server
No Result
View All Result
BelajarNode.
No Result
View All Result

Bingung Pilih USDT atau USDC? Ini Fakta Yang Wajib Kamu Tahu

January 19, 2025
in Basic

USDT dan USDC merupakan dua stablecoin terbesar di dunia crypto, dengan kapitalisasi pasar mencapai $68,3 miliar untuk USDT dan $46 miliar untuk USDC per Oktober 2022. Kedua mata uang digital ini sama-sama dipatok dengan nilai 1:1 terhadap dolar Amerika, namun memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal pengelolaan dan transparansi.

Sementara itu, USDT yang diluncurkan sejak 2014 telah menghadapi berbagai kontroversi terkait transparansi cadangan asetnya. Di sisi lain, USDC yang muncul pada 2018 dikenal dengan audit rutin bulanan yang diverifikasi oleh Grant Thornton LLP. Dengan volume perdagangan USDT mencapai $1,474 triliun dan USDC sekitar $211,65 triliun, kita perlu memahami lebih dalam tentang kedua stablecoin ini.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail perbedaan antara USDT dan USDC, mulai dari aspek keamanan, biaya transaksi, hingga kegunaannya untuk berbagai keperluan. Dengan pemahaman ini, kamu bisa menentukan pilihan yang tepat sesuai dengan kebutuhanmu dalam bertransaksi crypto.

Bingung Pilih USDT atau USDC? Ini Fakta Yang Wajib Kamu Tahu

Mengenal USDT dan USDC Sebagai Stablecoin

Stablecoin muncul sebagai solusi inovatif dalam dunia cryptocurrency untuk mengatasi masalah volatilitas harga yang sering terjadi pada aset kripto tradisional. Pada dasarnya, stablecoin adalah mata uang digital yang dirancang untuk mempertahankan nilai stabil dengan cara dipatok ke aset tertentu, seperti mata uang fiat atau komoditas.

Apa itu stablecoin dan fungsinya

Stablecoin memiliki karakteristik unik yang menggabungkan kestabilan mata uang tradisional dengan keunggulan teknologi blockchain. Mata uang digital ini mempertahankan nilainya melalui dua metode utama: pertama, dengan menyimpan cadangan aset yang mendasarinya, dan kedua, menggunakan algoritma yang secara otomatis menyesuaikan pasokan berdasarkan permintaan.

Fungsi utama stablecoin meliputi:

  • Memfasilitasi perdagangan crypto tanpa perlu konversi ke mata uang fiat
  • Menyediakan cara aman untuk menyimpan nilai di tengah volatilitas pasar
  • Memungkinkan transaksi lintas batas yang cepat dan efisien

Sejarah singkat USDT dan USDC

USDT, yang diluncurkan pada tahun 2014, merupakan stablecoin pertama yang diciptakan oleh Tether Limited. Sejak peluncurannya, USDT telah berkembang pesat dan kini mendominasi 70% pangsa pasar stablecoin. Sementara itu, USDC muncul empat tahun kemudian, tepatnya September 2018, sebagai hasil kolaborasi antara Circle dan Coinbase.

Peran stablecoin dalam ekosistem crypto

Dalam ekosistem crypto, stablecoin telah menjadi komponen kritis dengan volume perdagangan yang melebihi Bitcoin pada tahun 2019. Stablecoin menyumbang sekitar 10% dari seluruh pasar cryptocurrency, dengan 75% pemilik aset digital memiliki stablecoin dalam portofolio mereka.

Kedua stablecoin ini beroperasi di berbagai blockchain, dengan USDT hadir di 12 jaringan berbeda termasuk Ethereum, Tron, dan Solana. USDC juga tersedia di beberapa blockchain utama, meskipun baru-baru ini menghentikan operasinya di jaringan TRON pada Februari 2024.

Perbedaan Mendasar USDT vs USDC

Perbedaan fundamental antara USDT dan USDC terletak pada aspek regulasi, transparansi, dan pengelolaan aset yang mendasarinya. Kedua stablecoin ini memiliki karakteristik unik yang membedakan satu sama lain dalam ekosistem crypto.

Penerbit dan regulasi

USDC, yang diterbitkan oleh Circle dan Coinbase melalui Centre Consortium, menunjukkan kepatuhan yang kuat terhadap regulasi. Stablecoin ini telah memperoleh lisensi Electronic Money Institution (EMI) dari regulator Prancis. Sementara itu, USDT yang dikelola oleh Tether Limited menghadapi tantangan regulasi yang lebih besar, terutama di Uni Eropa karena belum memenuhi standar MiCA.

Transparansi dan audit

Dalam hal transparansi, USDC menerapkan standar yang lebih ketat dengan melakukan audit bulanan oleh firma Grant Thornton. Laporan ini memberikan verifikasi independen terhadap cadangan USDC. Sebaliknya, USDT hanya menyediakan laporan kuartalan yang kurang detail.

Tether telah menghadapi kritik karena kurangnya transparansi, bahkan pernah dikenakan denda sebesar IDR 293.319,63 juta oleh negara bagian New York. Selain itu, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS juga menjatuhkan denda IDR 650.059,72 juta kepada Tether karena pernyataan yang menyesatkan tentang cadangan dolarnya.

Jaminan aset

USDC mempertahankan cadangan yang terdiri dari uang tunai dan obligasi jangka pendek pemerintah AS, dengan komposisi 80% obligasi pemerintah dan 20% deposito tunai di bank-bank AS. Namun, USDT memiliki struktur cadangan yang lebih beragam, termasuk obligasi pemerintah AS senilai lebih dari IDR 1.585.511,52 miliar, 82.000 Bitcoin senilai IDR 87.203,13 miliar, dan 48 ton emas.

Perbedaan ini mencerminkan pendekatan yang berbeda dalam mengelola stabilitas mata uang digital mereka. USDC mengutamakan transparansi dan kepatuhan regulasi, sedangkan USDT memilih pendekatan yang lebih fleksibel namun kurang transparan dalam pengelolaan asetnya.

Perbandingan Biaya dan Kecepatan Transaksi

Biaya dan kecepatan transaksi menjadi pertimbangan utama dalam memilih stablecoin untuk kebutuhan sehari-hari. Kedua aspek ini sangat bergantung pada jaringan blockchain yang digunakan untuk melakukan transaksi.

Biaya transfer antar blockchain

Biaya transfer USDT dan USDC bervariasi tergantung jaringan yang digunakan. Untuk USDT, biaya transfer di jaringan TRC-20 (TRON) hanya sekitar IDR 4.756,53, sedangkan di jaringan ERC-20 (Ethereum) bisa mencapai IDR 475.653,46 saat jaringan padat. Sementara itu, USDC memiliki biaya transfer rata-rata 0,1% hingga 0,15% dari jumlah yang ditransfer.

Kecepatan konfirmasi transaksi

Waktu konfirmasi transaksi kedua stablecoin ini juga beragam berdasarkan jaringan yang dipilih. USDT di jaringan ERC-20 membutuhkan waktu 1-10 menit, namun bisa meningkat hingga 1,5 jam saat jaringan padat. Sebaliknya, transaksi di jaringan Solana dan Polygon hanya memerlukan waktu 5-20 detik.

USDC menunjukkan performa serupa, dengan waktu transaksi 5-20 menit di jaringan Ethereum. Namun, di jaringan seperti Tron, Avalanche, atau Algorand, transaksi USDC dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari satu menit.

Dukungan jaringan blockchain

USDT tersedia di lebih dari 16 jaringan blockchain, termasuk Ethereum, Tron, dan Solana. Di sisi lain, USDC mendukung 15 jaringan blockchain utama, seperti:

  • Ethereum
  • Solana
  • Algorand
  • Stellar
  • Avalanche
  • Polkadot
  • Tron

Meskipun kedua stablecoin menawarkan dukungan multi-chain yang luas, USDT memiliki sedikit keunggulan dalam hal jumlah jaringan yang didukung. Oleh karena itu, pengguna memiliki lebih banyak pilihan untuk mengoptimalkan biaya dan kecepatan transaksi sesuai kebutuhan mereka.

Tingkat Keamanan dan Risiko

Keamanan menjadi pertimbangan krusial dalam memilih stablecoin untuk investasi maupun transaksi. Kedua stablecoin ini memiliki catatan keamanan yang berbeda dan risiko spesifik yang perlu dipahami.

Track record keamanan

USDT pernah mengalami serangan hacker pada tahun 2017 yang mengakibatkan kerugian sebesar IDR 475.653,46 juta. Namun demikian, insiden ini tidak berdampak langsung pada stabilitas nilai USDT. Sementara itu, USDC menghadapi tantangan serius saat Silicon Valley Bank (SVB) kolaps pada Maret 2023, yang menyebabkan nilai USDC turun hingga 87 sen. Meskipun begitu, Circle berhasil memulihkan situasi dengan cepat melalui transfer cadangan ke mitra bank baru.

Potensi risiko yang perlu diwaspadai

Beberapa risiko utama yang perlu diperhatikan meliputi:

  • Risiko de-pegging: USDT pernah kehilangan paritasnya dengan dolar AS pada Oktober 2018 dan Mei 2022, sedangkan USDC mengalami penurunan nilai signifikan saat krisis SVB
  • Risiko regulasi: USDT menghadapi pengawasan lebih ketat dan denda IDR 650.059,72 juta dari CFTC pada 2021
  • Risiko operasional: Kedua stablecoin rentan terhadap serangan siber dan masalah teknis yang dapat mengganggu layanan
  • Risiko smart contract: Kerentanan dalam kontrak pintar dapat berpotensi menyebabkan kehilangan dana

Tips meminimalisir risiko

Untuk mengurangi risiko, pengguna disarankan menggunakan platform dengan reputasi baik dan riwayat audit keamanan yang kuat. Selain itu, diversifikasi investasi antara beberapa stablecoin dan platform dapat membantu meminimalkan dampak jika terjadi masalah pada satu platform.

Penting untuk diingat bahwa transaksi stablecoin bersifat tidak dapat dibatalkan. Oleh karena itu, verifikasi alamat tujuan dan jumlah transaksi sangat penting sebelum mengirim dana. Circle juga menegaskan bahwa USDC tidak dijamin oleh asuransi deposito seperti FDIC di Amerika Serikat.

Panduan Memilih Sesuai Kebutuhan

Pemilihan antara USDT dan USDC sangat bergantung pada tujuan penggunaan dan preferensi pribadi. Mari kita bahas panduan spesifik untuk setiap kebutuhan yang berbeda.

Untuk trading jangka pendek

USDT menjadi pilihan utama untuk trading aktif karena volume perdagangannya yang mencapai IDR 710309.16 miliar per hari. Selain itu, ketersediaannya di 13 blockchain berbeda memberikan fleksibilitas maksimal untuk para trader. Likuiditas tinggi USDT memungkinkan eksekusi order yang lebih cepat dan slippage yang minimal.

Untuk investasi jangka panjang

USDC menunjukkan keunggulan untuk investasi jangka panjang karena transparansi dan kepatuhan regulasinya yang ketat. Cadangan USDC yang terdiri dari uang tunai dan obligasi jangka pendek pemerintah AS memberikan jaminan keamanan yang lebih baik. Batas minimum penarikan yang lebih rendah dibandingkan USDT juga menguntungkan investor kecil.

Untuk transaksi sehari-hari

Dalam penggunaan sehari-hari, kedua stablecoin memiliki keunggulan masing-masing. USDC sering digunakan untuk:

  • Pembayaran sewa melalui platform seperti Rent.App tanpa biaya tambahan
  • Kartu debit crypto seperti Rain Card yang mengkonversi USDC ke mata uang lokal saat transaksi
  • Pembayaran layanan seperti DishTV, ExpressVPN, dan AMC Theaters

Sementara itu, USDT unggul dalam hal:

  • Akseptansi yang lebih luas di platform global
  • Biaya transfer yang lebih rendah di jaringan tertentu seperti TRON
  • Kemudahan konversi ke mata uang lokal melalui layanan P2P

Pertimbangan tambahan untuk memilih stablecoin yang tepat meliputi tujuan penggunaan (trading vs investasi), kebutuhan likuiditas, dan preferensi terhadap transparansi. Namun demikian, banyak pengguna memilih untuk menggunakan keduanya secara bersamaan untuk memaksimalkan manfaat dari masing-masing stablecoin.

Tabel Perbandingan

AspekUSDTUSDC
Tahun Peluncuran20142018
Kapitalisasi Pasar (Okt 2022)$68,3 miliar$46 miliar
PenerbitTether LimitedCircle dan Coinbase (Centre Consortium)
AuditLaporan kuartalanAudit bulanan oleh Grant Thornton LLP
Struktur Cadangan– Obligasi pemerintah AS (>IDR 1.585.511,52 miliar)
– 82.000 Bitcoin
– 48 ton emas
– 80% obligasi pemerintah AS
– 20% deposito tunai di bank AS
Jumlah Jaringan Blockchain>16 jaringan15 jaringan
Biaya Transfer– TRC-20: ±IDR 4.756,53
– ERC-20: hingga IDR 475.653,46
0,1% – 0,15% dari jumlah transfer
Waktu Konfirmasi– ERC-20: 1-10 menit (hingga 1,5 jam saat padat)
– Solana/Polygon: 5-20 detik
– Ethereum: 5-20 menit
– Tron/Avalanche/Algorand: <1 menit
Insiden KeamananSerangan hacker 2017 (kerugian IDR 475.653,46 juta)Penurunan nilai hingga 87 sen saat krisis SVB (2023)
Masalah RegulasiDenda CFTC IDR 650.059,72 jutaMemiliki lisensi EMI dari regulator Prancis
Penggunaan OptimalTrading jangka pendek, volume perdagangan tinggiInvestasi jangka panjang, kepatuhan regulasi

Kesimpulan

Setelah membahas secara mendalam tentang USDT dan USDC, kita bisa melihat bahwa kedua stablecoin ini memiliki keunggulan masing-masing. USDT unggul dengan likuiditas tinggi dan dukungan jaringan yang luas, sedangkan USDC menonjol dalam hal transparansi dan kepatuhan regulasi.

Bagi trader aktif, USDT menjadi pilihan utama karena volume perdagangan besar dan biaya transaksi rendah di jaringan seperti TRON. Namun, investor jangka panjang mungkin lebih cocok dengan USDC yang menawarkan audit rutin dan struktur cadangan yang lebih konservatif.

Keamanan tetap menjadi faktor kunci dalam memilih stablecoin. USDC menunjukkan ketahanan saat menghadapi krisis SVB, sementara USDT berhasil mempertahankan dominasi pasar meski menghadapi berbagai tantangan regulasi.

Penting diingat bahwa tidak ada pilihan yang sempurna – semuanya kembali pada kebutuhan spesifik kamu sebagai pengguna. Diversifikasi antara kedua stablecoin bisa menjadi strategi cerdas untuk meminimalkan risiko sambil memaksimalkan manfaat dari masing-masing platform.

Terakhir, pastikan selalu melakukan riset mandiri dan mengikuti perkembangan terbaru sebelum mengambil keputusan investasi. Dunia crypto berkembang sangat cepat, jadi pemahaman yang terus diperbarui akan sangat membantu dalam mengoptimalkan penggunaan stablecoin.

Related Posts

VPS vs Komputer Pribadi: Mana yang Lebih Baik untuk Node Validator?
Basic

VPS vs Komputer Pribadi: Mana yang Lebih Baik untuk Node Validator?

Apakah Anda sedang mempertimbangkan untuk menjalankan node validator tetapi masih bingung memilih antara VPS atau komputer pribadi? Keputusan ini bisa...

December 23, 2024
Cara Kerja Proof of Work dan Proof of Stake dalam Teknologi Blockchain
Basic

Cara Kerja Proof of Work dan Proof of Stake

Tahukah kamu bahwa proses mining Bitcoin mengonsumsi lebih banyak energi dibandingkan konsumsi listrik beberapa negara kecil? Fakta mengejutkan ini berkaitan...

May 14, 2025
5 Keuntungan Staking Ethereum untuk Investor Pemula
Basic

5 Keuntungan Staking Ethereum untuk Investor Pemula

Mencari cara untuk menghasilkan passive income dari cryptocurrency? Staking menjadi salah satu metode yang semakin populer di kalangan investor kripto...

December 23, 2024
Apa itu DeFi? Cara Kerja dan Manfaat di Blockchain
Basic

Apa itu DeFi? Cara Kerja dan Manfaat di Blockchain

Pernahkah Kamu merasa emosi dengan lamanya proses transaksi perbankan atau terbatasnya akses layanan keuangan? DeFi hadir sebagai solusi revolusioner yang...

December 23, 2024
Next Post
Rekomendasi Hosting Pro Harga Receh - VPS Contabo

Rekomendasi Hosting Pro Harga Receh - VPS Contabo

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Rekomendasi Hosting Pro Harga Receh - VPS Contabo

Rekomendasi Hosting Pro Harga Receh – VPS Contabo

August 19, 2025
Transfer File dari VPS ke PC dengan Aman via SFTP

Transfer File dari VPS ke PC dengan Aman via SFTP

December 24, 2024
Perbedaan Token dan Coin: Panduan Memilih Aset Kripto yang Tepat

Perbedaan Token dan Coin: Panduan Memilih Aset Kripto yang Tepat

December 23, 2024
Cara Membuka Port di VPS Panduan Lengkap untuk Pemula

Cara Membuka Port di VPS: Panduan Lengkap untuk Pemula

December 23, 2024

Categories

  • Basic
  • Server
  • Tutorial

Instagram

    Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to connect your Instagram account.
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat dan Ketentuan
  • Sitemap
Whatsapp : +62851-9852-0224

© 2024 BelajarNode - Tempat belajar running node dan miner by Nodepedia.

No Result
View All Result
  • Basic
  • Tutorial
  • Server